Dasar Baperan



Pernah suatu ketika ngasih pertanyaan random ke beberapa teman mengenai baper. Jawabannya pun juga random menyikapi apa itu baper. Di sini pembahasan berkaitan dengan perasaan yang menuntut seseorang untuk memiliki pasangan hidup, entah itu laki-laki atau perempuan. Dan jawaban yang umum, perasaan yang lebih kepada seseorang yang mampu membuat orang itu suka kepada kita. Tapi juga bukan masalah suka lawan jenis aja sih.

Semua manusia pernah merasakan baper, karena manusia dianugerahi hati oleh Allah SWT. Hal yang menjadi tantangan adalah bagaimana baper itu kita sikapi dengan baik sehingga tidak menyalahi perintah Allah. Salah satunya dengan menyibukkan diri untuk memberbaiki diri, daripada sibuk mencari pasangan diri. Ada banyak kajian islam yang membahas tentang kebaperan yang membawa kebaperan ke ridho illahi.

Ini bukan materi yang berbobot, tapi suatu obrolan yang sangat nyaman dan bermanfaat banget. Ternyata ada yang lebih penting daripada sekedar baper pernikahan. Yaitu parenting, salah satu alasannya adalah kehidupan yang menuntut pasangan berdua hanya sebentar, 1-2 tahun, sedangkan selanjutnya akan berkehidupan mengurus buah hati. Ini nih ulasan lebih lengkapnya kenapa belajar parenting lebih penting di samping belajar pernikahan
  1. Anak adalah investasi dunia akhirat,
  2.  Anak adalah penerus bangsa, dan tergantung bagaimana pola asuh orang tua apakah akan mencetak akhlak anak yang membangun negara atau menjadi peruntuh negara
  3. Ketika sudah mempunyai anak, pasangan akan terfokus pada anak, bukan tentang "aku dan kamu" tetapi tentang "anak kita".
  4. Kehidupan berdua akan singkat, sedangkan besama anak adalah panjang.
  5. Mewujudkan keluarga sakinah mawadah wa rahmah.

Bukan belajar pernikahan tidak penting, tetapi nyatanya kita terlalu berfokus pada "Bapernya pernikahan, indahnya pernikahan berdua", namun ada amanah dunia akhirat yang akan dimintai pertanggungjawabannya yaitu anak. (shofifir)

Sedikit cerita dari perjalanan ke malang dalam rangka study banding dan pertemuan dengan teman MTs yang sekarang kuliahnya di jurusan Psikologi Universitas Negeri Malang. Terima kasih atas curhatnya. 

Comments

Popular Posts