Resensi Buku

       Apakah yang dimaksud resensi itu??? Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak. Yang akan kita bahas pada buku ini adalah resensi buku. Resensi buku adalah ulasan sebuah buku yang di dalamnya terdapat data-data buku, sinopsis buku, bahasan buku, atau kritikan terhadap buku.

Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.

Di bawah adalah salah satu contoh resensi buku.

Judul            : Ensiklopedi Bencana
   Catatan-catatan Bencana Terburuk        dalam Sejarah dunia (165-2009)
Penulis         : Farah Amalia
Penerbit       : Garasi House of Book
Cetakan       : I, Januari 2010
Tebal            : 120 halaman
Sang penulis, Farah Amalia menguraikan dalam buku ini berbagai bencana terburuk seperti gempa bumi, tsunami, banjir, gunung meletus, dan epidemi penyakit bukan semata parade data-data statistik mengenai jumlah korban dan kerugian yang ditimbulkan. Lebih dari itu, ada banyak hal yang dapat dijadikan pembelajaran. Salah satunya adalah intropeksi bagaimana manusia merawat dan melestarikan bumi ini. Sebab, malapetaka itu beberapa di antaranya secara tidak langsung disebabkan oleh ulah manusia sendiri.
Pada kesempatan ini, saya meresensi buku karangan Farah Amalia ini untuk mengetahui berbagai bencana yang tercatat dalam sejarah dunia dan sebagai intropeksi diri.
Dari total 120 halaman ada beberapa goresan tinta Farah Amalia yang menurut saya menarik. Penyakit Smallpox atau sering disebut cacar yang mengerikan (hal 39). Penyakit ini telah membunuh 400.000 jiwa pada abad ke-18, 300 juta pada abad ke-20. Sementara pada tahun 1967 penyakit cacar telah membunuh 20 juta orang meninggal.
Penyakit lain yang sama mengerikan adalah Black Death, Campak, Malaria, AIDS, Pendemi flu 2009, dll. Penyakit-penyakit bertanggung jawab atas meninggalnya jutaan bahkan lebih manusia di dunia ini.
Buku ini juga menguraikan berbagai bencana gempa bumi, seperti gempa umi yang terjadi di China, Indonesia, Portugal, dll. Bencana gunung meletus seperti letusan Gunung Krakatau, Gunung Tambora, Gunung Santa Maria, dll. Tsunami seperti Tsunami di Arica (Chili), dan Sanriku (Jepang). Bencana-bencan tersebut menyebabkan kerusakan bangunan peradaban dunia dan bangunan lainnya serta jatuhnya korban jiwa.


Pembacaan lain yang menurut saya menarik adalah Letusan Gunung Krakatau di Selat Sunda pada 26 Agustus 1883 (hal 91). Letusan tersebut terdengar sampai di Alice Springs, Australia. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali dari bom atom yang meledak di Hiroshima dan Nagasaki. Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari berikutnya akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup setahun berikutnya sehingga mengakibatkan penurunan suhu. Ini merupakan letusan terbesar setelah penemuan telegraf bawah laut.
Kemajuan teknologi memang dapat menjelaskan berbagai macam masalah. Sehingga terciptalah buku ini yang menjelaskan secara ilmiah berbagai fenomena alam yang pernah terjadi di bumi seperti di atas.
Namun seberapa pun canggihnya teknologi menjelaskan fenomena bencana tersebut, manusia seyogianya tetap waspada. Kita hanya dapat mengira atau memprediksi, itu pun entah benar atau tidak. Kemajuan teknologi memang dapat menjelaskan bagaimana dan mengapa gempa dapat terjadi di suatu daerah. Teknologi masih belum mampu memprediksi kapan bencana tersebut terjadi.
Begitu pun buku ini, gambar-gambar bencana yang terjadi saat itu masih kurang jelas yang membuat pembaca belum bisa membayangkan secara keseluruhan bagaimana bencana tersebut terjadi. Ini membuktikan bahwa masih lemahnya kemampuan manusia. Hanya milik Allah SWT lah semua kelebihan dan kecanggihan itu.
Saya rasa buku ini memang perlu dibaca oleh semua orang yang ingin mengetahui sejarah bencana dunia yang pernah terjadi di bumi kita ini. Selamat membaca dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Demikian artikel yang saya tulis ini selamat membaca.
Semoga bermanfaat ...

Comments

Popular Posts