Pentingnya Investasi Sosial


Masih teringat gimana happynya bisa berkumpul dengan temen-temen lintas jurusan, beragam daerah di Universitas Airlangga. Pengalaman ini aku dapatkan saat mengikuti kegiatan Camp Pengabdian Bidikmisi #2 yang diadakan oleh Organisasi Bidikmisi Universitas Airlangga. Baru aku rasakan gimana rekatnya persaudaraan antara mahasiswa Bidikmisi di UNAIR. Tak ada saling jaim, yang ada malah guyon gak jelas yang kadang memperlihatkan aib dari masing-masing mereka. Satu minggu mulai dari tanggal 22-28 Januari di Dusun Gegunung, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, menghadirkan sebuah keluar baru dari kepanitiaan.


Itulah pertemanan yang bisa kita jadikan investasi sosial yang suatu nanti akan kita butuhkan. Sahabat itu akan tau sendiri, tak perlu ngomong jika ada masalah, kata-kata ini diucapkan oleh Icut dalam film Cahaya Cinta Pesantren. Sahabat memahami kelebihan kita, kita juga tau apa kekurangan kita yang bisa-bisa itu menjadi aib. Sahabat itu, jika kita melakukan kegiatan bersamanya, maka kegiatan itu akan menjadi catatan harian yang membekas di hati. Sahabat itu, mereka yang mampu membuat kita menuliskan kata-kata baper di Instagram.

Dalam pertemanan memang tak semua teman kita yang punya mempunyai karakter yang sama, itu sudah menjadi takdir Allah yang harus kita syukuri. Tapi di balik itu semua kita dapat berkaca bahwa tak selamanya yang kita anggap baik itu menurut orang baik. Tipeku adalah orang tak mau ikut campur dalam kehidupan atau masalah orang terlalu mendalam, walaupun sebenarnya paham dengan masalah tersebut. Tapi penilaian orang pasti berbeda, ada yang menganggap cuek, acuh tak acuh, apatis, gak perhatian, yang intinya mempunyai arti yang sama.


Pernah suatu ketika curhat ke temen yang katanya curhatable tentang kecuekanku, dan ini jawabannya. If you wanna someone treat you with the good attitude, you have to treat them better. You have to respect. So they can respect you too. Dan dari situlah aku mendapatkan penjelasan apa itu ekstrovert dan introvert. Asline podo ae. Podo tertarik diskusi mek bedo penyikapan. Nek arek ekstrovert isok lebih luwes dan terbuka. Baik untuk hal penting atau enggak. Bedo ambek arek introvert. Jadi intinya, cuek itu perlu tapi juga lihat kondisi. Aku menganggap kecuekaanku itu baik, tapi tidak di mata orang yang tidak sepaham dengan kita. 

Cerita lain
Carilah teman sebanyak-banyaknya, maka hidupmu akan lebih berwarna. Semakin banyak teman maka akan semakin banyak link yang kita punya. Salah satu kelebihan santri pondok yaitu mempunyai teman yang berasal dari berbagai daerah, itulah yang bisa kita jadikan invetasi sosial.
Anggapan gampangnya, bila kita melakukan perjalanan ke suatu tempat yang jauh dan baru, maka kita bisa jadikan teman tersebut sebagai pendamping untuk menemani perjalanan kita.

Ini sudah aku rasakan saat aku jalan-jalan ke Jogja yang cuma bermodal nekat tanpa arah tujuan yang jelas. Saat itu tertanggal 31 Desember 2014 aku melakukan perjalanan ke Jogja dengan tidak sengaja, sesampainya di Jogja aku menghubungi teman pondok, Nujum namanya. Dan akhirnya aku bisa merasakan malam tahun baru di Malioboro, Jogjakarta yang tidak terpikirkan sebelumnya.

Dan yang kedua ialah saat jalan-jalan ke Bali kemarin. Aku sangat berterima kasih kepada Qori, teman pondok sekaligus temen kuliah saudaraku di Jember, yang telah menyediakan fasilitas rumahnya untuk tempatku menginap. Bisa merasakan keindahan Pulau Dewata selama 5 hari yang itu bila dihitung dengan nominal maka akan mengeluarkan uang yang sangat banyak.

Comments

Popular Posts