Learn, Earn, Return | Masih Belajar — Iman Usman


Siapa yang nggak kenal Iman Usman, kalau aku sendiri dulu kenalnya dari salah satu videonya Agung Hapsah yang menceritakan bahwa Iman Usman diceritakan memiliki seorang idola, namun idolanya tersebut tokoh fiksi. Siapa itu? Ya, Harry Potter.

Diceritakan ia pertama kali belajar Bahasa inggris ya gara-gara mau baca buku serial Harry Potter yang berbahasa inggris, karena buku terjemahannya belum keluar, dari pada penasaran menunggu 1 tahun, maka ia belajar Bahasa inggris. 

Buku ini disusun dengan desain minimalis dengan tetap asyik bacanya. Ditulis dengan format cerita, mulai dari cerita nilai hidup, mindset, cerita masa sekolah, kuliah, sampai bekerja di Ruang Guru. 

Dimulai dari nilai hidup

I want leave this World better then when I came, itulah value hidupnya Iman Usman
You have to make Different in Life, be Different. Tapi, sebenernya menjadi beda saja gak cukup, kamu harus mencari tau alasan terkuatnya. Niatkan itu. Dari mulai SD, di lingkungannya ia membuat perpustakaan untuk anak-anak sekitar rumahnya. Saat SMP, ia berani berjualan souvenir harry potter hingga mampu mendapat omset dua jutaan. Saat SMA, gabung dengan forum anak daerah Sumatera Utara. Dan mengawali kuliah S1 sudah bisa mendirikan organisasi Indonesian Future Leader. Terakhir, awal S2 mendirikan Ruang Guru Bersama Belva. 

Salah satu hal yang kusukai dari Iman Usman adalah jiwa sosialnya, dia suka ikut kegiatan sosial. Hidup bukan sekedar untuk succesful, tapi fruitfull (hal 33). Begitu pun dengan ruang guru yang latar belakang pendiriannya juga berasal dari keresahan Iman terhadap pendidikan, banyak yang tidak seberuntung dirinya yang bisa menempuh pendidikan dengan baik, walaupun juga banyak perjuangannya. 

Di buku ini, Iman juga menceritakan kehidupan keluarga, salah satunya tentang tanggung jawab. Bagaimana ia dulu saat SMP berjuang untuk bisa memasang koneksi internet di rumahnya dengan jerih payahnya. Lalu tentang pilihannya untuk pindah ke jurusan IPS saat SMA.

Sama seperti buku motivasi yang pernah kubaca sebelumnya, intinya dari pelajarannya tak lepas dari konsep berusaha, berdoa, dan syukur. 

Karakter Iman cocok buat kamu yang suka untuk menyusun sesuatu dengan detail, semisal menyusun kegiatan, tujuan, dan impian dengan detail. Bukan hanya tau tujuannya, tapi tau jalannya, tau persiapannya, tau plan A plan B. Tidak diragukan lagi, banyak sekali pencapaian prestasi yang telah diraih oleh Iman Usman. Diceritakan oleh temannya, “Namanya bertengger di hampir setengah jumlah penghargaan yang diterima siswa di sekolah” (hal 137). 

Kamu yang punya tanggung terhadap masa depanmu, lakukan yang terbaik untuk semua yang kamu lakukan, bukan karena orang lain, tapi yang memang untuk masa depanmu. 
Kadang merasa gagal, ya wajar, butuh waktu untuk bisa memaknai kegagalan dengan baik. 

Buku ini disusun berdasarkan pertanyaan-pertanyaan dari netizen. Salah satu pertanyaannya adalah tentang mindset dan kebiasaan. Bahwa your action build your habits, your habits build your future.

Ada beberapa konsep yang dijelaskan oleh Iman Usman, pertama tentang mengelola habits (hal 50)
1.   Kenali dirimu, Kamu ingin menjadi sosok seperti apa
2.   Kenali apa yang kamu inginkan
3.   Tidak menyalahkan diri sendiri atau orang lain
4.   Jujur kepada diri sendiri
5.   Pahami bahwa kamu selalu punya pilihan 

Kedua konsep ikigai, konsep dari Jepang yang menggambarkan atau membantu kita untuk mengetahui apa alasan kita hidup, alasan kita melakukan sesuatu, dan alasan kita memilih sesuatu. Gambaran jelasnya bisa lihat gambar di bawah ini. 



Cerita Iman
Ada yang menarik dari chapter, Iman membaginya menjadi tiga bagian, mulai dari akar, batang, dan buah.
Akar adalah suatu fondasi tanaman, ada namun tidak terlihat. Dari sini Iman menceritakan tentang nilai Pendidikan dari keluarganya, nilai adat yang dianutnya, mimpi masa kecil, dan cerita tentang tokoh idola, Harry Potter.

Batang menggambarkan untuk selalu tumbuh ke atas. Iman bercerita tentang pola piker dalam berteman, cara menggapai cita-cita, cara menjaga hasrat belajar setiap hari, cerita sekolah SD/SMP/SMA, menjadi percaya diri, tips bersaing saat jadi siswa dari daerah, cerita tentang menetapkan pilihan, dan cerita dunia kuliah.  

Buah adalah hasil dari segala proses yang terjadi, ia merupakan tanda kematangan sebuah pohon. Ada sudut pandang menarik mengenai berbagi versi Iman, ketika melihat orang bukan berpikir apa yang aku dapat saat berkenalan dengan orang itu, tetapi apa yang bisa aku berikan ketika berkenalan dengan orang itu. Kebaikan itu harus diteruskan, agar dia menular. 

Kesanku tentang Buku ini
Nah, memang banyak sekali poin-pion yang disampaikan Iman Usman, kebanyakan tentang mindset sih. Tapi jangan bingung, di akhir buku disediakan index untuk memudahkan topik apa aja yang ingin kamu baca. 

Saat membaca pertama kali, hal yang paling kurasakan adalah hebatnya seorang Iman Usman, terutama dari pencapaiannya. Bukunya ditulis dengan sangat detail, aku beri nilai 8,5 dari 10, kurangnya mungkin cuma tentang keruntutan ceritanya aja. 

Sekian gambaran singkat tentang buku setebal 224 halaman ini. Aku baca buku ini melalui Gramedia digital atau kalau mau buku fisik langsung beli ke Gramedia. 

Semoga bermanfaat.



Comments

Popular Posts