Nikah Muda(h), Permudah jangan Persulit
Kala itu, Zein mengirimkan undangan nikah yang nggak kaya undangan nikah pada umumnya. Bahkan alamat lokasi resepsinya pake link Google Maps. Nggak heran grup angkatan pun menjadi rame. Ada yang mendoakan, kaget gak percaya, guyon, dll.
Dan untuk pertama kalinya,
satu angkatan S1 Sistem Informasi 2015 Universitas Airlangga, menghadiri
pernikahan.
Ada apa kok menikah? Apa alasannya?
Artikel ini ditulis berdasarkan jawaban dari pertanyaan yang kuajukan ke Zein tentang alasannya menikah. Dan sedikit opini dariku. Fokusku bukan tentang nikah mudanya, tapi nikah mudahnya.
Hijrah
Berdasarkan yang saya
tau, Zein ini sudah lama pacaran, dari 2016 katanya, dan 2017 dia hijrah. Dalam
artian tidak sering mengumbar pacarannya, dan mulai sering upload tentang
kajian Islam di Instagramnya. Suatu perubahan yang luar biasa menurutku.
Apakah kepikiran untuk
putus setelah hijrah? Ada pastinya, tapi dari putus-putusan dan timbul sakit
hati, mending langsung nikah. Secara langsung, yang pertama ngajak nikah adalah
sang istri. Dan ini soal keberanian, seorang laki-laki pasti diuji mental dan
keimanannya saat mendapat ajakan seperti itu dari perempuannya.
Kenapa gak nikah?
Menikah itu mudah,
namanya harum, hidupnya tenang. Banyak orang-orang bangga anak-anaknya pacaran,
pacaran sebelum nikah itu zina. Tidak malu saat ada anak laki-laki datang ke
rumah untuk menemui anak perempuannya, dan bilang itu pacarnya. Tapi malu saat
mendirikan tenda dan menikahkan anaknya di usia muda.
من تزوج فقد استكمل نصف الذين فليتق الله في النصف الثا
ني
Makna hadis ini bahwa nikah
akan melindungi orang dari zina. Sementara menjaga kehormatan dari zina
termasuk salah satu yang mendapat jaminan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam dengan surga.
(Tafsir Al-Qurtubi, 9/327).
Fitnah terbesar laki-laki adalah perempuan, fitnah terbesar perempuan adalah laki-laki. Maka setelah menikah, laki-laki akan merasakan ketenangan. Dalam surat Ar-rum ayat 21, litaskunuu ilaiha, yang berarti agar kamu (laki-laki) tenang karenanya (perempuan). Ini sering menjadi doa saat teman kita menikah, yaitu agar sakinah, mawaddah, warahmah.
Nikah memperlancar rejeki
Bukan seharusnya nikah
menunggu kaya, punya ini dan itu.
“Ada tiga orang yang akan mendapatkan pertolongan Allah: (1) orang
yang berjihad di jalan Allah, (2) orang yang menikah demi menjaga kesucian dirinya,
(3) budak mukatab yang ingin membebaskan dirinya.” (HR. An-Nasa’i,
no. 3218; Tirmidzi, no. 1655; Ibnu Majah, no. 2518. Al-Hafizh Abu Thahir
mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Alangkah lebih indah adalah memantaskan dir. Apabila ingin menikah dengan wanita sholihah, maka jadilah orang sholeh, ingin menikahi perempuan kaya, maka cukupkanlah dirimu. Intinya adalah menikah dengan sepadannya.
Nggak akan sia-sia
Tiga hal yang tidak dihitung
sia-sia, dianggap mendapat pahala dari Allah. Pertama adalah jihad di jalan
Allah, dan mengurus tunggangan jihadnya. Kedua orang yang keluar untuk mencari
nafkah. Dan ketiga bercandanya suami dengan istri. Hadits dan pendapat di atas
sebagian disampaikan oleh Ustad Khalid Basalammah berdasarkan referensi dari
temanku sendiri.
Banyak hal keutamaan menikah yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Hal yang aku tangkap dari alasan menikah temanku ini adalah salah satunya, permudah jangan persulit. Intinya nikah aja dulu, kalau memang sudah saling suka dan jelas suatu saat akan menikah. Dari pada melanggengkan hubungan pacaran yang haram dan bisa berujung ke perzinaan.
-->
Barakallahu lakuma wabaraka ‘alaikuma wajama’a bainakuma bi khair. Zein dan Eky istrinya
👍
ReplyDelete