Bertemanlah dengan Siapapun - Semua Pasti ada Hikmahnya
Teringat dengan pesan dosenku saat membahas tentang pentingnya menjalin pertemanan dengan siapapun untuk meningkatkan jaringan. Karena luasnya jaringan itu bisa mengantarkanmu kepada kesuksesan.
Dalam kesempatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) ke 58 Universitas Airlangga tahun 2018 ini, saya bersama 10 mahasiswa yang berasal dari jurusan yang berbeda dengan karakter yang beragam pula. Kami melakukan KKN di Desa Bringkang, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik pada tanggal 3-28 Juli 2018.
Oke mari kuperkenalkan satu persatu
Nurul Fatmawati, seorang mahasiswi jurusan S1 Akuakultur FPK UNAIR yang berasal dari Surabaya. Orangnya rame dan paling lucu katanya. Suka mengingatkanku untuk selalu nyebut (istighfar).
Trias Budi Wisnu, seorang mahasiswa dari S1 Kesehatan Masyarakat FKM UNAIR yang berasal dari Magelang. Dia orang yang paling berpengalaman menjalani hidup, karena udah berumur 25 tahun, dari kuliah sampai bekerja dia pernah. Orang yang paling konseptor saat menjalankan proker, cirinya saat menjalankan suatu proker harus berlandaskan pada masalah, nggak boleh asal menggugurkan kewajiban. Darinya aku belajar bahwa semua program haris berlandaskan pada riset/data/latar belakang masala yang ada.
Rizka Selly, seorang mahasiswa urusan S1 Akuakultur FPK UNAIR yang berasal dari Surabaya. Paling sering mengkritik saat posisi duduk atau berdiriku tidak benar.
Durrotul Hikmah, seorang mahasiswa D3 Pengobatan Tradisional Fakultas Vokasi UNAIR. Cewek yang terlihat paling muslimah di kelompok kami. Meski begitu, dia tidaklah orang yang pendiam dan kuper, semoga istiqomahnya menular ke orang sekitar.
Dwi Astutik, mahasiswa S1 Pendidikan Ners FKp UNAIR. Sosok keibuan yang sering menasehati anak-anaknya saat malas mengerjakan program kerja. BBy
Qurratu A’yun, ini anggota kelompok yang paling muda, masih 19 tahun dari Gresik. Mahasiswa jurusan S1 Kimia UNAIR. Sosok yang menjadi idola anak-anak Bringkang.
Fifin Triana, mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat UNAIR asal Magelang. Sering mendadak jadi model saat di depan kamera.
Inggi Mervita, mahasiswa S1 Sastra Indonesia UNAIR. Temen yang sering kritik saat aku ngomong, karena vokalnya tidak jelas, atau nggremeng.
Jesaya Aristo, mahasiswa S1 Ilmu Politik UNAIR. Anggota paling malas di kelompok, sebenarnya bisa dipekerjakan asal mau mengajak.
Dari keadaan terse but, aku belajar bahwa Allah itu menciptakan hamba-hambaNya dengan bermacam-macam karakter. Dengan tujuan kita dapat mengambil hikmah di setiap apa yang kita temui. Berteman dengan orang yang baik akan menghantarkan kita kepada kebaikan. Tapi berteman dengan pencuri pun akan bermanfaat buat kita, apabila kita bisa mengambil ilmunya, agar suatu hari kita tidak menjadi korban pencurian.
Semua itu tergantung bagaimana cara kita menyikapinya. Tidak seharusnya kita memperlukan semua orang dengan cara yang sama. Karena beda karakter beda cara bersikap.
Comments
Post a Comment