Membersamai Safari Ustad Abdul Somad
Aku gak ikut foto.. hehe |
Safari berasal dari kata bahasa Arab (سَفَرَ), sedangkan menurut KBBI
adalah perjalanan atau pertualangan jarak jauh dalam suatu kegiatan
ekspedisi (penyelidikan, penelitian, wisata, dan sebagainya). Namanya
perjalanan pasti ada senangnya dan capeknya.
Aku berrsama komunitas Serambi Hijrah Surabaya
kali ini berkesempatan untuk membersamai safari dakwah Ustad Abdul Somad di
Surabaya dan Sidoarjo. Perjalanan dakwah beliau meliputi Tabligh Akbar di
Masjid Ulul ‘Azmi Universitas Airlangga, Masjid Al-Akbar Surabaya, Masjid
Manarul Ilmi ITS, dan Masjid Salahuddin Gedangan.
Satu-satunya momen aku bisa menatap wajah beliau dari dekat |
Generasi Rabbani Masa Kini
Tabligh Akbar di Masjid Ulul Azmi dihadiri
sekitar 7 ribu jamaah yang sampai meluber ke halaman rektorat UNAIR. Pada
kesempatan ini UAS banyak menyampaikan mengenai problematika mahasiswa. Ada
yang curhat tentang pacaran, cara menjemput jodoh, sampai cara menghadapi dosen
yang killer. Di antara pesan UAS kepada pemuda adalah Membenarkan akidah
(shohihul aqidah), Istiqomah dalam ibadah, perilaku yang baik (khusnul khuluq).
Jamaah mebludak sampai halaman rektorat |
Memantapkan Ukhuwah Islamiyah,
Basyariyah, dan Wathoniyah
Sejak jam 11.00 WIB, Masjid Al-Akbar
Surabaya sudah dipadati jamaah yang akan mengikuti sholat tahajjud berjamaah
dilanjutkan tausiyah shubuh oleh UAS. Sholat jamaah dimulai pukul 01.30-03.45
WIB, terdiri dari sholat tahajjud 2 rokaat, sholat tasbih 4 rokaat, sholat
hajat 2 rakaat, dan sholat witir 3 rakaat.
Di balik tripod |
Jamaah yang hadir sekitar 30 ribu, dan kata
panitia itu melebihi jumlah jamaah saat idul fitri dan idul adha, subhanallah.
Dalam tausiyahnya ustad membahas tentang ukhuwah islamiyah, ukhuwah insaniyah,
dan ukhuwah wathoniyah.
Menumbuhkan Semangat Berbangsa dalam
Untaian Syair Burdah
Sebelum pengajian dari Ustad Abdul Somad
dimulai, dibuka dengan pembacaan Sholawat oleh UKM seni religi ITS. Menurut
beliau ini adalah tausiyah yang beda karena harus menyampaikan bagaimana cara
mengelola cinta, kalau berhasil ya Alhamdulillah, kalau tak ya apa boleh buat.
Gak dapet tempat, jadinya berdiri deh.. |
Dihadiri oleh 7 rb jamaah, beliau membahas
tentang syair burdah yang diciptakan oleh Bushiri sekitar abad ke-13 masehi.
Ada sekitar 160 bait syair yang tertulis, tapi beliau hanya mengambil beberapa
bait puisi untuk dibahas dalam tausiyahnya.
Keluarga Sakinah menuju Jannah
Berhubungan dengan tema, tausiyah yang
bertempat di Masjid Shalahuddin Gedangan ini dihadiri oleh mayoritas bapak-ibu
yang sudah berkeluarga. Dalam tausiyahnya beliau membahas bagaimana cara
mencari pasangan hidup suami/istri yang baik sesuai syariat islam. Sampai
bagaimana menghapi kelahiran anak, mulai dari mengadzani, khitan, dan aqiqah.
Semua dibahas secara lugas dengan sedikit humornya.
Banyak jamaah ibu-ibu dan bapak-bapak |
Guyon yang disampaikan oleh ustad menjadi
ciri khas yang mampu membuat suasana majlis menjadi riuh di tengah keseriusan
beliau. Di setiap tausiyah yang saya ikuti kemarin selalu ada statement tentag
adzan yang berhubungan dengan puisi yang disampaikan oleh Ibu Sukmawati. Bisa
dibilang kata-kata yang disampaikan beliau selalu update dengan trending yang
ada di masyarakat. Walaupun sering ada guyon, itu bersifat tidak berlebihan sampai
menjelekkan pihak lain, kalau semisal kau merasa tersinggung ya itu urusanmu
sendiri.
Ekspresi ustad saat memepergakan isi ceramah |
Ustad termasuk yang tidak banyak permintaan
terhadap pengajian. Seperti yang disampaikan tidak menuntut jamaah ini itu,
bahkan saat ada jamaah tertidur pun tidak apa-apa, setidaknya ia tidak
melakukan maksiat saat di luar majlis. Barang siapa yang terbiasa di kala muda,
maka akan terbiasa di saat tua.
Ada sedikit pesan para pengemban dakwah
1.
Lanjutkan
bila kau dalam kelompok sebagai penggerak dakwah
2.
Jangan
euphoria sesaat
3.
Anak muda
jangan sekarang godaan luar biasa
4.
‘alaikum
bil jamaah, selalu memperhatikan teman sekitar anda
5.
Jangan lupa doa
Semoga bermanfaat
Comments
Post a Comment