Bersama, Berteman, saling Mengingatkan
Bukan materi kuliah, Cuma materi introspeksi diri.
Salah satu cara yang mudah untuk menilai karakter kita
adalah dengan melihat dengan siapa kita berteman. Jika kita sering nonton
konser, nongki-nongki, maka ya seperti itulah kita. Dan jika kita sering ikut
kajian, sholat jamaah, mungkin seperti itulah karakternya. Tapi bagaimana jika
kita melakukan keduanya???
Seorang mukmin adalah cerminan sari saudaranya yang mukmin.
(HR. Bukhari)
Pernahkah kita berpikir seberapa besar pengaruh teman
terhadap pergaulan kita. Dulu waktu di saya masih mondok di Pesantren, puasa Sunnah,
hafalan Al-Qur’an, yasinan adalah hal yang mudah untuk dilakukan, dan salah
satu faktornya adalah teman kita juga melakukan, maka timbul rasa malu jika
kita tidak melakukan. Hal itu juga bisa kok kita lakukan di masa perkuliahan
asal niat yang mantap.
Teman adalah segalanya saat kita berada di tempat yang jauh
dengan orang tua. Dari tidur, belajar, makan, dan curhat bersama teman terdekat
kita. Maka dari itu pilih teman yang terbaik.
Teman itu bermacam-macam sifatnya. Dan mereka tidak ada yang
sempurna, pasti mempunyai aib dan kekurangan. Karena kesempurnaan hanya milik
Allah SWT. Jika kau mencari saudara dengan tanpa aib, maka selamanya kamu tidak
punya saudara. Lupa itu hadits atau hanya pepatah.
Di dunia perkuliahan kita dituntut untuk hidup mandiri. Semandiri-mandirinya
kita tetap butuh teman untuk kebutuhan sosial. Carilah teman-teman
sebanyak-banyaknya yang mampu mengajakmu ke dalam kebaikan Allah SWT.
Comments
Post a Comment