Semua Berawal dari Kecil


Adakah disini yang sering menyimak motivasi dari pengusaha, CEO, presiden, dan orang-orang sukses lainnya? Apa hal yang paling sering kamu ambil pelajarannya? Perjalanan bisnisnya? Didikan masa kecilnya? Mimpinya atau lainnya? Lalu pernahkah kamu menyimak bagaimana cerita jatuh bangunnya?


Gak bakal enek duit 1 juta lek gak enek duit 500 rupiah. Tidak akan ada uang 1 juta jika tidak ada uang 500 rupiah. -Mbah Uti (Nenek)

Bahwa semua orang yang memperoleh kesuksesan itu dimulai dari hal yang kecil. Sebut saja steve jobs yang memulai mengembangkan apple dari sebuah garasi mobil. Gojek dikembangkan oleh Nadiem Makarim dkk di sebuah ruangan kecil ukuran 3x3 di sebuah rumah di daerah Ciasem, Jakarta Selatan. Ya, bisa dibilang semua itu berawal dari bentuk yang kecil, tim kecil, perusahaan kecil. Oh ya, di sini ukuran kesuksesan diukur dari seberapa banyak uang yang dihasilkan dan manfaat yang disebarkan. 





Ketika kamu melihat kesuksesan seseorang, jangan lihat bagaimana caranya mendapatkan hasilnya seperti sekarang, tapi lihatlah 2 tahun, 5 tahun, atau 10 tahun sebelumnya, bagaimana semua itu bisa berawal. Apakah langsung besar seperti sekarang? Tentu tidak


Tidak ada sesuatu yang besar jika tidak dimulai dengan sesuatu yang kecil 


Ada yang pernah mendengar cerita kesuksesan brand ayam nelongso dari Malang? Itu semua berawal dari warung kecil yang sekarang sudah mempunyai banyak cabang di Indonesia.


Lalu, kenapa kita harus malu saat memulai dari yang kecil?

Ya, realistis lah, aku juga pengen segera mendapatkan yang besar. Wkwk


Belajar dari Orang Tua
Tulisan ini terinspirasi dari keadaan orang tuaku saat ini yang bisa dibilang sudah lumayan sukses di bidangnya, pertanian. Mimpi besarku banyak kutaruh di sini. Bagaimana aku melihat diriku 10 tahun lagi bisa berkarya di kampung halaman sendiri. "Tapi langkah itu tidaklah mudah", kata orang tuaku. 

Dan memang benar, setelah aku menelisik ke belakang bagaimana perjuangan orang tuaku saat awal bertani. Mencoba menanam banyak komoditas, mencari pasar untuk menjual hasil panen, ikut pelatihan sana-sini, dan lainnya. Semua itu berlangsung ketika aku masih SD, dan aku belum terlalu paham pada saat itu. 

Tapi sekarang, aku sangat bisa melihat hasil perjuangan itu. 

Mengutip tulisan Prof. Rhenald Kasali di buku Great Shifting, "Pada saat negara lain menjadi megacities, Indonesia akan berpaling ke desa dan menjadikannya tumpuan ekonomi dengan perkembangan teknologi yang berbeda dari saat ini". Maka dari itu aku menjadi semakin yakin, dari desa kecil ini nantinya akan tumbuh sesuatu yang besar.


Ada banyak cara untuk mendapatkan yang lebih besar, salah satu dengan memperbanyak berbagi. Kita pasti sering mendengar bahwa sedekah bisa memperlancar rizki.


“…Dan barangsiapa yang sedang disempitkan rezekinya, maka hendaknya ia menafkahkan sebagian rezeki yang Allah berikan padanya” (Q.S.At-Thalaq : 7).


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “hendaklah kalian mempercepat datangnya rezeki dengan sedekah.” (H.R. Abu Dawud)


Ini bukan hanya tentang kalkulator logika, ini adalah adalah keyakinan kita akan kebenaran firman Allah. Kita sering membaca Al-Qur’an, namun kebanyakan hanya sampai tahap membaca dan menghafal, sedikit yang memahami dan menjalankannya dengan maksimal.


Kita lihat google, seberapa besar perusahaan google itu? Tapi mereka banyak memberikan layanan gratis kepada penggunanya. Mulai dari email, layanan video meeting, sampai cloud 15 GB untuk tiap usernya. Semua itu bisa kita dapatkan gratis dengan hanya memberikan sedikit data pribadi kita. Tapi kan data kita bernilai mahal di mata google? Oke deh, seberapa banyak sih data pribadi yang kita berikan, dan itu pun bisa dimanipulasi. Maka sebenarnya kita pun tidak banyak dirugikan. Istilah kerennya open source. Android bisa besar seperti sekarang karena diawali dengan banyak memberikan aplikasi gratis kepada penggunanya daripada nokia. 


Entah banyak faktor lainnya, pelajaran penting yang bisa kita petik dari ini adalah kita bisa menjadi besar dengan semakin banyak memberi.


Semakin banyak ilmu yang kita bagikan, maka semakin banyak ilmu yang akan kita dapat. Katakanlah seorang guru, dia dengan senang hati memberikan segala ilmu yang dia punya kepada muridnya. Dari proses pengajaran itu, munculah masalah yang ditanyakan oleh muridnya, kebetulan masalah itu belum pernah dialami oleh sang guru. Maka mau tidak mau guru harus belajar lagi untuk memecahkan masalah itu. Dari situ proses belajar dan mengajar akan terus berlanjut, sehingga guru akan mendapatkan ilmu yang lebih banyak berawal dari ilmu yang dia ajarkan. 


Ini adalah cerita hikmah yang kudapatkan dari obrolan dengan om (pamanku), sisi ilmiahnya hanya di permukaan, jika temen-teman bisa menunjukkan analisis ilmiah yang lebih mendalam, maka aku akan dengan senang hati membacanya. 


Semoga bermanfaat. 


Comments

Popular Posts