#ReviewBuku Remember me and I will Remember you – Wirda Mansur

Alasan terbesar aku membaca buku ini selain karena buku motivasi adalah karena penulisnya, Wirda Mansur. Seperti yang kita tau dia adalah anak dari Ustadz Yusuf Mansur, bukan karena cantiknya aja, tapi juga karirnya, usahanya, pengalaman travellingnya, sampai dia juga seorang hafidzoh.

Remember me and I will Remember you menjadi karya keempat Wirda Mansur, sebelumnya ada buku “Reach your Dream”, “Be Calm, Be Strong, Be Gratefull”, dan “Be the New You”. Kesemuanya bertemakan motivasi untuk di ini untuk lebih semangat menggapai mimpi, upgrade diri, dan bersyukur. Hebatnya di dalam bukunya Wirda selalu mencatumkan ayat-ayat dan hadits motivasi yang bikin anak muda semangat aja menjalani hidupnya. 

Buku ini terdiri dari 285 halaman, modelnya full color dengan layout tulisan yang estetik, cocok buat kalian yang suka upload quote di media sosial. Diterbitkan oleh penerbit Kata Depan pada April 2019. 

Menurutku, buku ini sangat cocok disandingkan dengan buku-buku motivasi para pemuda berpengaruh dari Indonesia (menurutku yang aku tau), mulai dari buku “Rentang Kisah” oleh Gita Savitri Devi dan “Masih Belajar” oleh Iman Usman. 

Wirda mengajak para pembaca untuk selalu ingat Allah di setiap kita punya keinginan atau mimpi. Dia mengacu pada surat Al-Baqarah ayat 152, fadzkuruuni adzkurkum. Bahwasannya kita diajak untuk selalu ingat Allah, maka Allah akan ingat kepada kita. Ibaratnya kita punya teman yang selalu kita ingat, maka teman tersebut akan selalu ingat kita, walaupun itu kadang dilupakan. Tetapi berbeda dengan Allah, selalu memberikan rahmat kepada seluruh hambanya, walaupun hambanya tidak ingat dengan Allah, suka bermaksiat dan tidak sholat.

Bagian lainnya mengingatkan bahwasanya untuk selalu fokus pada impian, jangan perhatikan omongan orang yang menjatuhkan. Let it go. Bagi netizen yang mengikuti Wirda, pasti pernah mendengar berita Wirda yang viral karena film The Santri. Gimana semua orang menghujatnya habis-habisan, di salah satu videonya di Youtube, bahkan teman dekatnya sendiri sampai membullynya gara-gara film kontroversial itu. Tapi apa yang dilakukan Wirda adalah sebaliknya, ia sangat santai menanggapinya, ia seolah tidak peduli dengan itu semua. 

Sikap masa bodo itu menjadi salah satu tema yang dibahas dalam buku ini (hal 94). “Jangan berlarut-larut dalam pujian, jangan berkecil hati dengan bully-an”. Lalu bagaimana sikap kita saat dibully?, ya sebisa mungking jangan marah, belajar sabar dan tegar. Doakan yang baik untuk mereka, supaya diberikan kesadaran, karena doa yang baik berbalik ke yang baik pula. Sulit? Ya jelas sulit sekali. 

Selanjutnya Wirda memberikan tips kepada kita tentang seni bersyukur. Kepahitan tak selalu pahit. Itu hanyalah ujian, semua orang yang hidup di dunia ini Allah beri ujian. Ada orang yang bilang, “Allah itu nggak adil”, bukan Allah yang gak adil, kamu aja yang gak pandai bersyukur. Ketika manusia diberikan kebahagiaan selalu memikirkan kekurangan, jika diberikan kesusahan, maka akan lebih memikirkan kesusahan yang lain. Jadi kaya kurang terus rasanya. 


Dan terakhir aku akan bahas tentang bermimpi (hal 40). Jangan takut bermimpi, everyone should have own dreams, asal tetap ingat Allah. Jika temen-temen mengikuti perjalanan pendidikannya Wirda, pasti tau bahwa ia sering belajar di luar negeri. Mulai dari Jordan sampai Amerika. Katanya, “Allah yang punya dunia, jadi Allah pula yang bisa membuat kalian keliling dunia”. Intinya kalian mau berdoa, mendoakan, dan minta didoakan. 

Ada kelebihan pastinya juga ada kekurangan. Kekurangan dari buku ini adalah menurutku temanya tidak berurutan, jadi sulit untuk diingat, bagian mana saja yang bisa kita highlight. Namanya buku motivasi jadi intinya kita bisa mengambil hikmahnya. 

Kalau dariku, aktivitas terpenting setelah membaca buku motivasi adalah dengan menerapkannya. Akan sia-sia jika hanya dengan membaca kemudian menghilang seperti angin yang berlalu. Sebisa mungkin diterapkan, baca Al-Qur’a, berdoa, dan yakin Allah akan mengabulkan permintaan kita, kalau ndak di dunia, berarti akan dikabulkan di akhirat nanti. Aamiin. 

Comments

Popular Posts