Belajarlah jangan hanya Sekolah "Darmabangga UNAIR 2016"
Penyerahan hadiah di Aula Kahuripan lantai 3. |
Dari tema tersebut
muncul di pikiran dengan kata-kata yang sering diucapkan oleh dosen saya, Bapak
Kartono, dalam kuliahnya beliau sering menyampaikan bahwasannya seorang
mahasiswa tidaklah cukup hanya dengan kuliah pagi sampai sore, tapi dari kuliah
tersebut ada proses yang lebih penting untuk dilakukan, yaitu proses mendapatkan
ilmu yang bermafaat melalui belajar. Dalam jenjang pendidikan SD sampai SMA
disebut sekolah, maka pada jenjang yang lebih tinggi yang dijalani oleh
mahasiswa disebut sebagai kuliah.
Dalam judul tersebut
berlaku untuk semua kalangan pelajar, karena pendidikan berkarakter harus ada
pada proses belajar siswa sampai mahasiswa. Dalam sekolah kita tentu tidak
asing lagi dengan Ujian Nasional (UN) yang merupakan ujian yang paling ditunggu
bahkan ditakuti oleh sebagian siswa. Dari UN peran pendidikan karakter
sangatlah dibutuhkan, kita harus bisa mengatur pikiran kita bahwa kejujuran itu
lebih penting daripada sebuah nilai, namun saat ini kebanyakan justru
sebaliknya. Kita di SMA belajar selama tiga tahun dengan sungguh-sungguh, tapi
pada akhirnya saat UN yang dilaksanakan dalam waktu tiga hari kita malah
berlaku tidak jujur dengan membeli kunci jawaban. Bisa dibilang kita belajar
selama tiga itu kurang bermanfaat karena adanya proses tidak jujur tersebut. Bahwasannya
ilmu yang bermanfaat itu lebih dibutuhkan ketimbang ijazah yang bertumpuk, itu
yang kita tancapkan ke dalam pemikiran kita.
Dalam bangku kuliah
pun sama, kita harus belajar tidak hanya kuliah. Belajar itu bisa di mana saja,
dan kuliah merupakan salah satu cara untuk kita belajar. Kita datang, duduk di
kelas, absensi, dan mendengarkan dosen merupakan sebuah proses kuliah. Namun jika
kita mampu belajar saat kuliah, kita semestinya paham dengan apa yang
disampaikan oleh dosen tidak sekedar masuk telinga kanan keluar telinga kiri,
dan dari pemahaman tersebut terciptalah ilmu yang bermanfaat jika kita mampu
mengajarkan dan mengamalkannya.
Poster Belajarlah jangan hanya Sekolah |
Ada kata-kata yang
menarik di Catatan Najwa yang dirangkum dalam buku berjudul “Mata Najwa :
Mantra Layar Kaca” yang ditulis oleh Fenty Effendy. “Apa arti ijazah yang
bertumpuk, jika kepedulian dan kepekaan tidak ikut dipupuk? Apa gunanya sekolah
tinggi-tinggi, jika hanya perkaya diri dan sanak famili?”. Ijazah memang
penting, tapi jangan gunakan ijazah sebagai tujuan utama dalam berkuliah. Setidaknya
kita mampu mengisi kuliah dengan kegiatan yang berguna di masyarakat nanti, belajar
dan aktif organisasi merupakan cara kita mencari ilmu tentang masa depan kita
di masyarakat.
Ini merupakan pesan
untuk kita semua dan khususnya untuk diri sendiri, karena saya juga sebagai
mehasiswa dan merupakan agen perubahan, katanya. Dan alhamdulillah, poster yang
saya buat tersebut mampu meraih juara favorit fakultas, sebuah prestasi yang
baik untuk permulaan, karena sebelumnya saya belum pernah ikut kompetisi
seperti ini. Saya percaya bahwa hasil tidak akan menghianati usahanya, jika
kita berusaha secara maksimal, maka Allah pasti akan memberikan hasil yang
maksimal sesuai yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Semoga bisa
menjadi doa dan motivasi selanjutnya. Aamiin.(rhm)
Comments
Post a Comment